Di setiap menjelang hamba tidur, hamba selalu merenung :
"Telah berlalu hari ini, tibalah hari esok"
Kembali hamba-Mu ini merenung :
"Yaa Rab, telah berkurang jatah hidup hamba 1 hari. Dan semakin dekatlah perjumpaan dengan-Mu"
Aku kembali merenung :
"Aku takuuuut ya Allah, jikalau hamba tidak membawa apa-apa saat kematian itu datang. Saat badan ini terbujur kaku berselimut kafan"
"Aku takuuut ya Allah, membayangkan spt apa kehidupan di alam kubur. Gelap, sempit, tubuh menggelembung membusuk, dan para rayap/ulat datang memangsa hamba"
“Aku takuuuut ya Allah, jika segala amal hamba engkau tolak karena rasa ujub hamba, karena sifat pamer hamba, karena rendahnya ilmu agama hamba, dan karena hal lain selain utk-Mu..."
Aku merenung kembali melihat dosa-dosa ku hari ini, melihat dosa-dosaku yg begitu banyak, yg telah mendzalimi karyawanku, menghardik anak Yatim, menjauhi fakir miskin, mengadu domba, kikir, dengki, hasud dan kekotoran hati lainnya :
"Yaa Rab, ampunilah segala dosa-dosaku. Dosa-dosa yg membuatku menyesal kelak di alam kubur. Dosa-dosa yg membuatku tersiksa kelak panasnya api neraka".
Menetes air mataku saat aku kembali merenung :
"Dunia memang sebuah roda yg berputar. Waktu berputar dan terus berputar. Pagi berganti siang, siang berganti malam, dan malam kembali berganti pagi. Esok hal itu kembali terulang & terulang kembali. Sehat lalu sakit, dan kembali sehat lagi. Dan tak terasa usia hamba terus merayap mendekati ajal......
”Yaaaaa Rab, bimbinglah hamba dlm menjalani hidup yg sesaat ini, yg berputar-putar monoton. Janganlah Engkau gelincirkan hamba ke jalan yg Engkau murkai. Berikanlah kekuatan dan kemudahan kpd hamba untuk terus & terus mendekat kepada-Mu, memperbanyak bekal amal kebaikan, amal ibadah, dan amal-amal lainnya. Dan masukkanlah hamba ke dalam golongan ahli surga-Mu .... Amin”.
Dan tiba-tiba jam dinding berdetak 10x, saatnya hamba menutup mata, karena kantuk telah menyengat. Semoga Allah mendengar rintihan hambanya disetiap mau tidur.....
Hamba lemah, yg terus menatap kematian
saat perjumpaan dg Rab-nya.
"Telah berlalu hari ini, tibalah hari esok"
Kembali hamba-Mu ini merenung :
"Yaa Rab, telah berkurang jatah hidup hamba 1 hari. Dan semakin dekatlah perjumpaan dengan-Mu"
Aku kembali merenung :
"Aku takuuuut ya Allah, jikalau hamba tidak membawa apa-apa saat kematian itu datang. Saat badan ini terbujur kaku berselimut kafan"
"Aku takuuut ya Allah, membayangkan spt apa kehidupan di alam kubur. Gelap, sempit, tubuh menggelembung membusuk, dan para rayap/ulat datang memangsa hamba"
“Aku takuuuut ya Allah, jika segala amal hamba engkau tolak karena rasa ujub hamba, karena sifat pamer hamba, karena rendahnya ilmu agama hamba, dan karena hal lain selain utk-Mu..."
Aku merenung kembali melihat dosa-dosa ku hari ini, melihat dosa-dosaku yg begitu banyak, yg telah mendzalimi karyawanku, menghardik anak Yatim, menjauhi fakir miskin, mengadu domba, kikir, dengki, hasud dan kekotoran hati lainnya :
"Yaa Rab, ampunilah segala dosa-dosaku. Dosa-dosa yg membuatku menyesal kelak di alam kubur. Dosa-dosa yg membuatku tersiksa kelak panasnya api neraka".
Menetes air mataku saat aku kembali merenung :
"Dunia memang sebuah roda yg berputar. Waktu berputar dan terus berputar. Pagi berganti siang, siang berganti malam, dan malam kembali berganti pagi. Esok hal itu kembali terulang & terulang kembali. Sehat lalu sakit, dan kembali sehat lagi. Dan tak terasa usia hamba terus merayap mendekati ajal......
”Yaaaaa Rab, bimbinglah hamba dlm menjalani hidup yg sesaat ini, yg berputar-putar monoton. Janganlah Engkau gelincirkan hamba ke jalan yg Engkau murkai. Berikanlah kekuatan dan kemudahan kpd hamba untuk terus & terus mendekat kepada-Mu, memperbanyak bekal amal kebaikan, amal ibadah, dan amal-amal lainnya. Dan masukkanlah hamba ke dalam golongan ahli surga-Mu .... Amin”.
Dan tiba-tiba jam dinding berdetak 10x, saatnya hamba menutup mata, karena kantuk telah menyengat. Semoga Allah mendengar rintihan hambanya disetiap mau tidur.....
Hamba lemah, yg terus menatap kematian
saat perjumpaan dg Rab-nya.