Aku dulu ingin jadi tong sampah, dengan kaki tertancap kuat di tepi jalan, ku pandang jauh tak tahu ujung pangkalnya, tak teputus, tak tahu jumlah perempatan atau pertigaan, aku melihat apapun yang lewat, berpacaran, senang, sedih, bertengkar, menangis & membuang tisue yang penuh air mata kedalam perutku. ada pedagang makan nasi bungkus tak habis&dibuang ke perutku bersama dengan bungkusnya, ingin ku uraikan sampah-sampah dengan bakteri cinta, ku daur ulang dengan kasih sayang&motivasi agar supaya bermanfaat, tangis jadi tawa, sedih jadi senang, jangan kamu bakar sampah-sampah dengan amarah, coba uraikan dengan bakterimu&tutur kata yang indah...